Prosesi Wisuda Periode II Tahun 2025 Universitas Terbuka (UT) Majene menjadi panggung bagi kisah-kisah sukses yang mengharukan. Dua nama menonjol sebagai lulusan terbaik, yakni M. Azwar Anas dari program Magister dan Nur Sakina dari program Sarjana, yang keduanya meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cemerlang sebesar 3.89.
Pencapaian luar biasa ini bukan sekadar angka di transkrip nilai, melainkan hasil dari perjuangan keras yang berbalut kesederhanaan dan ketulusan hati.
M. Azwar Anas: Gelar Magister dari Anak Juru Parkir
Dari jenjang Magister, predikat terbaik diraih oleh M. Azwar Anas, lulusan Program Studi Magister Manajemen. Pria kelahiran 16 November 1996 ini berhasil menamatkan studinya dengan IPK 3.89 yang membanggakan.
Kisah Azwar adalah pelajaran tentang arti dedikasi. Ia merupakan anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai juru parkir dan seorang ibu yang berbakti sebagai guru Sekolah Dasar. Latar belakang ini menjadi pemicu semangatnya, alih-alih penghalang. Azwar membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, keterbatasan ekonomi bukanlah tembok yang tak bisa ditembus.
“Gelar ini adalah hadiah untuk Ayah dan Ibu. Ayah yang berjuang di tengah panas dan hujan demi biaya pendidikan, dan Ibu yang menginspirasi saya untuk terus belajar,” ucap Azwar Anas.
Keberhasilannya di Magister Manajemen ini menjadi penanda bahwa semangat wirausaha dan pengelolaan ada di dalam dirinya, yang ia harap dapat dikembangkan lebih lanjut di masa depan.
Nur Sakina: Mengabdi Sembari Mengejar Impian Guru Idaman
Di sisi lain, dari jenjang Sarjana, perhatian tertuju pada Nur Sakina, lulusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Perempuan kelahiran 9 Agustus 2000 ini juga mencatatkan IPK sempurna, yaitu 3.89.
Nur Sakina adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang tumbuh di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Saat ini, Sakina mengabdikan dirinya sebagai guru honorer di SDN 15 Segeri Majene. Kesehariannya dihabiskan untuk mendidik anak-anak dengan fasilitas dan sumber daya yang terbatas.
Meskipun disibukkan dengan pekerjaan honorer, ia tetap gigih menempuh pendidikan di UT, yang memungkinkannya belajar tanpa meninggalkan tugas mengajar. Bagi Sakina, IPK tinggi yang ia raih memiliki satu tujuan utama yang mulia.
“Saya ingin sekali menjadi guru yang bukan hanya cerdas, tetapi juga dicintai murid-muridnya,” ungkap Sakina. “Menjadi guru honorer membuat saya sadar betapa besarnya pengaruh ketulusan dan ilmu yang kita miliki. Dengan gelar Sarjana dan ilmu baru dari UT, saya berharap bisa menciptakan suasana belajar yang penuh kasih, agar anak-anak di Segeri Majene merasa senang dan bersemangat datang ke sekolah setiap hari,” ucapnya.
Kedua wisudawan terbaik ini, Azwar Anas dan Nur Sakina, kini melangkah ke dunia nyata dengan bekal akademik dan moral yang kuat. Kisah mereka adalah pengingat bahwa pendidikan adalah investasi terbaik, dan bahwa ketulusan dalam mengabdi—baik sebagai profesional maupun pendidik—adalah kunci kesuksesan yang sesungguhnya. (*)