Sivitas Akademika Universitas Terbuka (UT) Majene melaksanakan giat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Nasional Desa Binaan, di Aula Desa Bonde, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu 6 Agustus 2025 lalu.
Kegiatan ini dihadiri 30 peserta yang terdiri dari Kepala Desa Bonde, Awaluddin, SE, MM, aparat desa, pengurus BUMDes Olang Mesa, pelaku UMKM, tokoh masyarakat, dan kelompok masyarakat setempat.
Kegiatan ini bertujuan menggali potensi desa, dengan mengangkat tema “Pemberdayaan UMKM melalui Sinergi BUMDes Olang Mesa Desa Bonde untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan”
Direktur UT Majene, Devi Ayuni, SE, M.Si menyampaikan pemberdayaan UMKM membutuhkan sinergi strategis dengan BUMDes, sebagai motor penggerak ekonomi desa.
“BUMDes mampu memperluas akses pasar, mendorong inovasi, serta menciptakan keberlanjutan ekonomi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Devi.
Devi menegaskan pendampingan berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Ia berharap, sinergi antara UMKM dan BUMDes tidak hanya menjadi proyek sementara, tetapi berkembang menjadi sistem kerja sama yang kokoh dan berkelanjutan.
Ketua Tim PKM Nasional Desa Binaan, Dr. Syahrinullah, SE, MM, memimpin jalannya forum bersama anggota tim yang terdiri dari Dr. St. Maria Ulfah, S.Pd, M.Pd, Bulkis, S.TP, M.Si, Saddam Husain Tamrin, S.Sos, M.AP, dan Fajar Rakasiwi Syamsuddin, SE, MM.
Dalam kesempatan ini, tim dosen UT Majene tidak hanya memaparkan materi, tetapi juga menyampaikan rencana kerja yang akan dijalankan, mulai dari tahap penyamaan persepsi, pelaksanaan workshop, hingga rencana gelar karya hasil program.
“Dalam FGD ini peserta membahas secara mendalam potensi lokal Desa Bonde yang meliputi sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, utamanya terkait dengan potensi produk Ikan Ambu yang merupakan produk perikan nelayan desa bonde,” ujar Syahrinullah.
Potensi ini menjadi modal penting untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berbasis sumber daya lokal.
Namun, masih terdapat berbagai tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan kompetensi masyarakat dalam pengelolaan usaha, lemahnya peran BUMDes dalam memfasilitasi pemasaran, minimnya inovasi dan diversifikasi produk, serta akses pasar yang belum optimal.
Selain pengelolaan ikan ambu yang direncanakan untuk dibuat menjadi produk olahan perikan dengan berbagai bentuk, sinergi antara UMKM dan BUMDes juga menjadi fokus utama pembahasan.
Melalui PKM Nasional ini, UT Majene meneguhkan perannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi desa.
Program ini diharapkan dapat menghasilkan UMKM yang tangguh, BUMDes yang berdaya, serta produk-produk lokal yang lebih kompetitif di pasar.
Dalam jangka panjang, sinergi ini diharapkan mampu menjadikan Desa Bonde sebagai contoh sukses pengembangan ekonomi berbasis kolaborasi yang dapat direplikasi di wilayah lain di Kabupaten Majene maupun daerah lainnya. (*)