Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Sulawesi Barat, Wardin Wahid menerima penghargaan Mitra Kerja Sama Terbaik Tahun 2025, pada puncak perayaan Dies Natalis Universitas Terbuka ke-41, Senin (8/9/2025).
Penghargaan Mitra Kerja Sama Terbaik Tahun 2025 diberikan kepada tokoh dan lembaga, yang dianggap berjasa dalam mendukung perkembangan pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh di Indonesia.
Wardin dinilai figur yang mampu membangun kolaborasi nyata dengan UT Majene dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya bagi aparat desa di wilayah Sulawesi Barat.
Penghargaan tersebut secara resmi diberikan oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, SE, M.Si, dan diterima secara simbolis oleh Direktur UT Majene, Devi Ayuni, SE, M.Si pada acara Dies Natalis.
Selanjutnya, penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Bapak Wardin Wahid di Kantor UT Majene pada Senin, 8 September 2025.
Devi menegaskan, Universitas Terbuka (UT) berkomitmen sebagai perguruan tinggi negeri yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat dengan memberikan penghargaan kepada mitra-mitra terbaiknya.
Selain Ketua APDESI Sulbar, enam tokoh dan lembaga lainnya juga dianugerahi penghargaan serupa, yakni Dr. Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd. (Walikota Madiun), H. Abdul Hadi, S.Ag., M.Ikom. (Bupati Kabupaten Balangan), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Buru Selatan, Dinas PMD Provinsi Bengkulu, serta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Mereka dinilai memiliki peran penting dalam mendukung Universitas Terbuka sebagai mitra strategis dalam memajukan pendidikan di daerah masing-masing.
“Ketua APDESI Sulawesi Barat dipilih karena perannya yang signifikan sejak terjalinnya kerja sama antara APDESI Sulbar dan UT Majene melalui Nota Kesepahaman (MoU) pada tahun 2022. Sejak itu, APDESI Sulbar secara konsisten mendorong aparat desa di seluruh provinsi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Terbuka, salah satunya melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Aparat Desa,” terang Devi.
Selain itu, APDESI Sulbar juga berperan aktif dalam membuka ruang sosialisasi bagi UT ke seluruh kabupaten di Sulawesi Barat.
Dukungan ini diperkuat dengan komunikasi yang baik antara organisasi dan kampus, sehingga UT mendapat akses yang lebih luas untuk memperkenalkan program studinya kepada masyarakat.
Tidak hanya sebatas sosialisasi, peran Wardin Wahid juga dirasakan dalam membangun kepercayaan publik, meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, serta memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya kuliah di Universitas Terbuka.
Pada kesempatan sama, Wardin Wahid, SH menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Universitas Terbuka.
Wardin menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk seluruh aparat desa di Sulawesi Barat yang berkomitmen meningkatkan kapasitas diri melalui pendidikan.
“Kami akan terus berkolaborasi dengan UT Majene untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Sulbar dan memperkuat kompetensi sumber daya manusia aparat desa. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan UT hadir sebagai jawaban atas keterbatasan akses masyarakat desa terhadap perguruan tinggi,” ungkapnya.